Beranda » Blog » Ternyata Orang yang Berhutang adalah Pencuri

Ternyata Orang yang Berhutang adalah Pencuri

Diposting pada 2 August 2022 oleh bang mimin / Dilihat: 480 kali

Ternyata Orang yang Berhutang adalah Pencuri. Agama Islam sudah mengatur segala aspek kehidupan manusia secara umum dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Salah satunya adalah mengenai hukum hutang dan piutang.

Dalam bahasa Arab, hutang disebut dengan Al-Qardh yang secara etimologi artinya adalah memotong. Sedangkan, menurut syari atau kaidah Islam bermakna memberikan harta dengan dasar meminjamkan kepada yang membutuhkan dan dimanfkaatkan dengan benar, yang nantinya akan dikembalikan lagi kepada si pemberi.

Hutang diatur dalam agama Islam karena memang merupakan salah satu sektor kecil dalam urusan ekonomi ummat. Hutang bukan saja dilakukan bagi orang yang fakir, namun juga dilakukan oleh orang mampu atau berkecukupan.  Banyak sekali masalah dan konflik yang hadir dari persoalan hutang. Oleh karena itu apapun yang bisa berdampak pada permasalahan sosial, Islam sudah mengatur bisa dari secara prinsip umum karena persoalan tenkis bisa saja berubah.

Dari banyaknya dalil yang disampaikan dari Al-Qur’an dan Hadits mengenai hutang, yang lebih parah ialah dimana kondisi orang yang berhutang tidak berniat untuk melunaskan hutangnya. Mereka akan diberikan status sebagai pencuri karena menggunakan dan memakan uang yang bukan haknya. Ini sama seperti pencuri, seperti yang disebutkan dalam Hadist yang diriwayakan oleh Ibnu Majah, dan hadits ini hasan shahih.

Jika Harus Berhutang

Jika harus berhutang, maka harus perhatikan hal-hal berikut ini jika akan melaksanakannya. Hutang memang tidak dilarang dalam Islam, namun harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini sebelum melakukannya. Ternyata Orang yang Berhutang adalah Pencuri

  1. Keadaan yang Terpaksa

Hutang diperbolehkan jika memang dalam kondisi yang terpaksa. Terutama untuk kebutuhan mendesak atau kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan. Usahakan untuk tidak berhutang untuk kebutuhan konsumtif atau kebutuhan sekuder atau tersier. Pastikan dan hitung terlebih dahulu serta tentukan apakah kita benar-benar mampu membayarnya di kemudian hari, agar berhutang lebih rasional.

  1. Jika Harus Berhutang, Niatkanlah untuk Membayarnya

Jika harus berhutang, maka niatkanlah untuk segera membayarnya. Jangan sampai kita terjebak pada hutang dan menunda-nundanya sampai akhirnya ada godaan untuk tidak mau membayarnya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits.

Dari Abu hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang mengambil harta orang lain (berhutang) dengan tujuan untuk membauarnya (mengembalikannya), maka Allah SWT akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa yang mengambilnya untuk menghabiskannya (tidak melunasinya), maka Allah akan membinasakannya”. (HR Bukhari)

  1. Transaksi yang Tertulis

Usahakan dalam setiap transaksi hutang piutang maka harus ada saksi dan juga bukti tertulis. Hal ini agar tidak terdapat konflik atau permasalahan di waktu yang akan datang. Misalnya, tidak mengakui hutang, tidak merasa berhutang, atau hal-hal lain yang membuat hutang gagal bayar.

  1. Hindari Riba

Riba adalah salah satu cara pengembangan harta yang diharamkan oleh Islam. Jangan sampai kita terjebak oleh riba. Riba adalah hal yang mencekik dan kita sebagai orang yang berhutang akan terlilit. Orang yang memberikan riba tentu saja berdosa, tapi juga jangan lupa bahwa keputusan untuk berhutang atau tidak ada dalam diri kita sendiri. Hindarilah dan jangan sampai terjebak olehnya.

  1. Segera Lunasi Hutang

Rasulullah SAW bersabda: “Menunda (pembayaran) bagi orang yang mampu merupakan suatu kezaliman.” (HR Bukhari).

Untuk itu sebelum kita menjadi orang-orang yang dzalim, maka segera lunasi hutang kita. Apalagi jika kita memiliki kemampuan dan harta yang mumpuni untuk segera membayar hutang. Jangan tunda dan jangan biarkan hutang menumpuk dalam hidup kita.

Ini adalah salah satu cuplikan video, berupa konten apa alasan kita harus segeara membayar hutang

@madualhafizh

Semoga bisa melunasinya aamiin #samasamabelajar#quotesislam#PinterMilihTemen#sahabatquran#calonsurga#sahabathijrahmuslimah#nasehatislami

♬ original sound – Traitor Esport

 

Baca Juga : Tafsir Surah Ali Imran 139 : Larangan Merasa Lemah

Agar kita tidak kewalahan dalam menghadapi hutang, apalagi jika kita banyak berhutang dengan orang yang berbeda. Al-Qur’an sudah memberikan solusi kepada dengan jelas, bahwa kita sangat dianjurkan untuk mencatat utang piutang dengan disiplin, Ini disampaikan oleh Firman Allah SWT. dari surah Al-Baqarah ayat 282.

Bagaimanapun, hutang adalah beban yang harus ditanggung dan diselesaikan. Berdoalah kepada Allah memohon rezeki yang berkah agar apa yang menjadi tanggungan tersebut dapat kita selesaikan dengan baik sesuai amanah dan perjanjian dengan pemberi hutang. Salah satu rezeki yang berkah akan terbuka salah satunya dengan bersedekah. Insya Allah, sedekah akan menjadi magnet rezeki kita di dunia dan bekal untuk kelak di akhirat.

Tags: , ,

Bagikan ke

Ternyata Orang yang Berhutang adalah Pencuri

Saat ini belum tersedia komentar.

Mohon maaf, form komentar dinonaktifkan pada halaman/artikel ini.

Ternyata Orang yang Berhutang adalah Pencuri

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin Refillmadu
● online
Admin Refillmadu
● online
Halo, perkenalkan saya Admin Refillmadu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: